Senin, 31 Desember 2012
Sabtu, 29 Desember 2012
Game 2013
BioShock Infinite
Genre: FPS ( First Person Shooter )
Release: February 26 for PC, Playstation 3 and Xbox 360
Genre: FPS ( First Person Shooter )
Crysis 3
Genre: First person Shooter ( FPS ).
Command & Conquer: Generals 2
Genre: Real Time Strategy ( RTS ).
Release: 2013 for PC
Company of Heroes 2
Genre: Real Time Strategy ( RTS )
Release: 2013 for PC
Metro: Last Night
Genre: First Person Shooter ( FPS )
Release: 2013 for PC, Playstation 3, Xbox 360, Nintendo Wii U
SimCity
Genre: Simulator
Release: 2013 for PC
Tom Clancy’s Rainbow 6: Patriots
Genre: Tactical First Person Shooter ( TFPS ).
Release: 2013 for PC, Xbox 360 and Playstation 3
Sumber : Netquake
Genre: FPS ( First Person Shooter )
Release: February 26 for PC, Playstation 3 and Xbox 360
Genre: FPS ( First Person Shooter )
Crysis 3
Genre: First person Shooter ( FPS ).
Command & Conquer: Generals 2
Genre: Real Time Strategy ( RTS ).
Release: 2013 for PC
Company of Heroes 2
Genre: Real Time Strategy ( RTS )
Release: 2013 for PC
Metro: Last Night
Genre: First Person Shooter ( FPS )
Release: 2013 for PC, Playstation 3, Xbox 360, Nintendo Wii U
SimCity
Genre: Simulator
Release: 2013 for PC
Tom Clancy’s Rainbow 6: Patriots
Genre: Tactical First Person Shooter ( TFPS ).
Release: 2013 for PC, Xbox 360 and Playstation 3
Sumber : Netquake
Sabtu, 28 Juli 2012
Latinka - Aku bisa mati
Artist : Latinka
Song : Aku Bisa Mati
kunci gitar Latinka Aku Bisa Mati,lirik dan chord Latinka Aku Bisa Mati :
G# Fm F# G#
takdirmu takdirku memberi kita cinta sempurna
G# Fm F# G#
hatimu hatiku merasuk dalam kisah yang indah
C# G# C# Fm
tak pernah terfikirkan aku melangkah jauh tanpamu
C# G# A#m D#
tak pernah terbayangkan jika bukan cintamu yang temani aku
C# Cm Fm D#
aku bisa mati bila tak ada kamu, bila tak di sisi
C# Cm Fm C# A#m G#
aku bisa mati takkan ku bertahan tanpa cintamu
Melody : C# G# C# A#m C# G# Bm E
A F#m A
aku bisa mati (bila tak ada kamu, bila tak di sisi)
D C# F#m D Bm D
aku bisa mati takkan ku bertahan tanpa cintamu
Outro : A D A
Song : Aku Bisa Mati
kunci gitar Latinka Aku Bisa Mati,lirik dan chord Latinka Aku Bisa Mati :
G# Fm F# G#
takdirmu takdirku memberi kita cinta sempurna
G# Fm F# G#
hatimu hatiku merasuk dalam kisah yang indah
C# G# C# Fm
tak pernah terfikirkan aku melangkah jauh tanpamu
C# G# A#m D#
tak pernah terbayangkan jika bukan cintamu yang temani aku
C# Cm Fm D#
aku bisa mati bila tak ada kamu, bila tak di sisi
C# Cm Fm C# A#m G#
aku bisa mati takkan ku bertahan tanpa cintamu
G# Fm F# G#
takdirmu takdirku memberi kita cinta sempurna
C# G# C# Fm
tak pernah terfikirkan aku melangkah jauh tanpamu
C# G# A#m D#
tak pernah terbayangkan jika bukan cintamu yang temani aku
takdirmu takdirku memberi kita cinta sempurna
C# G# C# Fm
tak pernah terfikirkan aku melangkah jauh tanpamu
C# G# A#m D#
tak pernah terbayangkan jika bukan cintamu yang temani aku
C# Cm Fm D#
aku bisa mati bila tak ada kamu, bila tak di sisi
C# Cm Fm C# A#m G#
aku bisa mati takkan ku bertahan tanpa cintamu
aku bisa mati bila tak ada kamu, bila tak di sisi
C# Cm Fm C# A#m G#
aku bisa mati takkan ku bertahan tanpa cintamu
Melody : C# G# C# A#m C# G# Bm E
A F#m A
aku bisa mati (bila tak ada kamu, bila tak di sisi)
D C# F#m D Bm D
aku bisa mati takkan ku bertahan tanpa cintamu
Outro : A D A
D'masiv - Natural
D'masiv - Natural
Intro : C
C
Gm
Ku suka kamu apa adanya
F C
Senatural mungkin aku lebih suka
C Gm
Ku suka kamu begini saja
F Fm C
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya
Ku suka kamu apa adanya
F C
Senatural mungkin aku lebih suka
C Gm
Ku suka kamu begini saja
F Fm C
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya
Dm F
Aku hidup di dunia
C basic-chord.blogspot.com
Ingin tenang baik-baik saja
Dm F G
Bersamamu aku bisa melewati itu
Aku hidup di dunia
C basic-chord.blogspot.com
Ingin tenang baik-baik saja
Dm F G
Bersamamu aku bisa melewati itu
C
B Am G
Bukan aku yang mencarimu
F C Dm G
Bukan kamu yang mencari aku
C G
Cinta yang mempertemukan
F C Dm G
Dua hati yang berbeda ini
Bukan aku yang mencarimu
F C Dm G
Bukan kamu yang mencari aku
C G
Cinta yang mempertemukan
F C Dm G
Dua hati yang berbeda ini
C
Gm
Ku suka kamu apa adanya
F C
Senatural mungkin aku lebih suka
C Gm
Ku suka kamu begini saja
F Fm C
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya
Ku suka kamu apa adanya
F C
Senatural mungkin aku lebih suka
C Gm
Ku suka kamu begini saja
F Fm C
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya
Dm F
Aku hidup di dunia
C
Ingin tenang baik-baik saja
Am F G
Bersamamu aku bisa melewati itu, melewati itu..
Aku hidup di dunia
C
Ingin tenang baik-baik saja
Am F G
Bersamamu aku bisa melewati itu, melewati itu..
C
G
C
Bukan aku yang mencarimu
F C Dm G
Bukan kamu yang mencari aku
C G Am-G
Cinta yang mempertemukan
F G C Dm-G
Dua hati yang berbeda ini
Bukan aku yang mencarimu
F C Dm G
Bukan kamu yang mencari aku
C G Am-G
Cinta yang mempertemukan
F G C Dm-G
Dua hati yang berbeda ini
basic-chord.blogspot.com
Bm
C
Is you, is you
Is you, is you
Int : Bm Am C F
Bb C
Bb C
G
Am-G
Cinta yang mempertemukan
F C Dm G
Dua hati yang berbeda ini
C G Am-G
Bukan aku yang mencarimu
F C Dm G
Bukan kamu yang mencari aku
Cinta yang mempertemukan
F C Dm G
Dua hati yang berbeda ini
C G Am-G
Bukan aku yang mencarimu
F C Dm G
Bukan kamu yang mencari aku
C
F Am-G
Cinta yang mempertemukan
F Em D G
Dua hati yang berbeda ini
G Em F G C
Dua hati yang berbeda ini
Cinta yang mempertemukan
F Em D G
Dua hati yang berbeda ini
G Em F G C
Dua hati yang berbeda ini
Outro : C
Cara membuat "Rainbow Cake" (ala Marta Stewart)
Tentunya Anda sudah sangat familiar dengan nama RAINBOW CAKE, kue denagn corak warna layaknya pelangi mejikuhibiu. Dan tentunya bagi Anda yang pernah memakannya atau mungkin belum memakannya merasa penasaran dan bertanya-tanyabagaimana cara membuat rainbow cake yang asli. Berikut ini adalah resep dan cara membuat rainbow cake (kue pelangi) asli ala Martha Stewart:
Bahan-bahan
Cara Membuat Rainbow Cake
Bahan-bahan
- 375 gram tepung terigu
- 5 butir telur, ambil putihnya saja
- 4 sdt baking powder
- 1/2 sdt garam
- 250 gram mentega tanpa garam
- 450 gram gula pasir
- 2 sdt vanila bubuk
- 350 ml susu cair
- Mentega untuk mengoles loyang
- Pewarna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu secukupnya
- Buttercream lemon untuk Rainbow Cake.
Cara Membuat Rainbow Cake
- Panaskan oven sampai 175 derajat celsius.
- Siapkan loyang ukuran diameter 23 cm, oles dengan mentega. Anda bisa memakai 6 loyang langsung atau satu persatu menggunakannya untuk memanggang 6 lapis warna yang berbeda.
- Ayak tepung terigu, baking powder dan garam, sisihkan.
- Mixer mentega dan gula, tambahkan putik telur dan kocok hingga tercampur rata dan mengembang.
- Tambahkan vanili bubuk, kemudian masukkan tepung hingga tercampur rata. Terakhir tambahkan susu.
- Bagi adonan menjadi enam bagian, beri masing-masing pewarna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu secukupnya.
- Masukkan adonan ke dalam loyang, panggang selama 15 menit,
- Setelah matang, keluarkan kue dan dinginkan di atas rak kue selama 10 menit. Jika bagian atas kue menggembung, potong dengan pisau kue bergerigi agar permukaannya rata.
- Beri alas kue pada meja atau meja putar khusus kue yang akan Anda pakai untuk menumpuk Rainbow Cake.
- Mulai dari cake warna ungu, letakkan di bagian bawah, beri lapisan buttercream dengan bantuan spatula, lalu tumpuk dengan cake warna biru. Lakukan seterusnya dengan urutan ungu – biru – hijau – kuning – jingga – merah.
- Tutup semua bagian Rainbow Cake dengan buttercream yang tersisa. Tunggu hingga buttercream mengeras, kira-kira 30 menit.
- Rainbow cake asli yang cantik dan menggoda selera siap dihidangkan dan disantap bersama-sama.
Rabu, 04 Juli 2012
Sepintas tentang bocoran Blackberry OS 10
Situs teknologi BBOS berhasil mendapatkan gambar sebuah slide rahasia berisi roadmap atau rencana rilis perangkat-perangkat masa depan besutan Research in Motion (RIM).
Berdasarkan informasi dari slide, produsen smartphone asal Kanada tersebut bakal meluncurkan ponsel pintar BlackBerry London dan Nevada ke pasar Eropa pada minggu pertama Januari 2013.
Nama "London" dan "Nevada" sesuai dengan inisial kedua ponsel BlackBerry 10, yaitu "L-Series" yang mengandalkan interface touchscreen dan "N-Series" yang masih menggunakan keyboard QWERTY.
Roadmap tersebut juga menunjukkan rencana RIM untuk merilis versi 4G dari BlackBerry Playbook pada akhir tahun ini. Versi OS 10 dari Playbook akan menyusul diluncurkan setelah seri smartphone BlackBerry 10 resmi dirilis.
Ada juga sebuah perangkat berkode nama "Nashville" yang bakal meluncur pada kuartal kedua atau ketiga 2013.
RIM memiliki proyek tablet lain berkodenama "Blackforest" yang memiliki layar 10 inci dan kapasitas storage sebesar 128 GB. Menurut roadmap dalam slide, perangkat ini dijadwalkan untuk kuartal ketiga 2013.
Perangkat terakhir yang ada di dalam roadmap adalah BlackBerry "Naples", yang belum diketahui jenisnya. Kemungkinan perangkat ini, bersama dengan "Nashville" adalah smartphone BlackBerry 10 yang dilengkapi keyboard fisik.
Perangkat BlackBerry 10 adalah andalan RIM untuk keluar dari masalah keuangan yang belakangan terus melanda perusahaan ini. RIM yang belakangan terus menghadapi masalah.
Setelah sebelumnya dijadwalkan untuk rilis pada September dan Oktober tahun ini, dua smartphone BlackBerry 10 ditunda sampai awal tahun depan. Masih harus dilihat apakah RIM dapat bertahan cukup lama untuk mewujudkan perangkat-perangkat dalam roadmap tersebut.
Berdasarkan informasi dari slide, produsen smartphone asal Kanada tersebut bakal meluncurkan ponsel pintar BlackBerry London dan Nevada ke pasar Eropa pada minggu pertama Januari 2013.
Nama "London" dan "Nevada" sesuai dengan inisial kedua ponsel BlackBerry 10, yaitu "L-Series" yang mengandalkan interface touchscreen dan "N-Series" yang masih menggunakan keyboard QWERTY.
Roadmap tersebut juga menunjukkan rencana RIM untuk merilis versi 4G dari BlackBerry Playbook pada akhir tahun ini. Versi OS 10 dari Playbook akan menyusul diluncurkan setelah seri smartphone BlackBerry 10 resmi dirilis.
Ada juga sebuah perangkat berkode nama "Nashville" yang bakal meluncur pada kuartal kedua atau ketiga 2013.
RIM memiliki proyek tablet lain berkodenama "Blackforest" yang memiliki layar 10 inci dan kapasitas storage sebesar 128 GB. Menurut roadmap dalam slide, perangkat ini dijadwalkan untuk kuartal ketiga 2013.
Perangkat terakhir yang ada di dalam roadmap adalah BlackBerry "Naples", yang belum diketahui jenisnya. Kemungkinan perangkat ini, bersama dengan "Nashville" adalah smartphone BlackBerry 10 yang dilengkapi keyboard fisik.
Perangkat BlackBerry 10 adalah andalan RIM untuk keluar dari masalah keuangan yang belakangan terus melanda perusahaan ini. RIM yang belakangan terus menghadapi masalah.
Setelah sebelumnya dijadwalkan untuk rilis pada September dan Oktober tahun ini, dua smartphone BlackBerry 10 ditunda sampai awal tahun depan. Masih harus dilihat apakah RIM dapat bertahan cukup lama untuk mewujudkan perangkat-perangkat dalam roadmap tersebut.
Selasa, 03 Juli 2012
Superman Is Dead
Superman Is Dead
(disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane
II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby
Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai
drummer.
Pada awal mula
kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band
asing seperti Green Day dan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID
bergeser ke genre Punk 'n Roll à la grup musik Supersuckers, Living End dan
Social Distortion.
Penggemar
Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang
perempuan.
Sejarah
Superman Is Dead
yang biasanya dipanggil SID terbentuk pada tahun 1995. Awal mula terbentuknya
SID (Superman Is Dead) dimotori oleh anggota band heavy metal thunder bernama
Ari Astina sering dipanggil Jerinx yang ingin membentuk band baru. Dan drummer
band new wave punk diamond clash Budi Sartika yg biasa dipanggil Bobby Kool
yang ingin menjadi gitaris dan vokalis.
Jerinx dan Bobby
bertemu di Kuta Bali. Kedua orang itu kemudian sepakat untuk membentuk sebuah
band. Pada saat itu bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuzt.
Band mereka pada awalnya membawakan lagu-lagu dari Green Day.
Hari berganti
hari datanglah personel baru yang bernama Eka Arsana panggilannya Eka Rock. Eka
menjadi resmi sebagai personel SID. Dulu nama bandnya bukan Superman Is Dead
tetapi Superman Is Silver Gun. Kemudian karena nama Superman Is Silver Gun
kurang cocok bergantilah menjadi Superman Is Dead atau SID. Superman Is Dead
mempunyai arti yaitu bahwa manusia yang sempurna hanyalah illusi belaka dan
imajinasi manusia yang tidak akan pernah ada.
Album
Kuta Rock City
Kuta Rock City
dirilis secara resmi pada Maret 2003 dibawah label Sony Music Indonesia. Dengan
single-single andalannya yaitu Punk Hari Ini dan Kuta Rock City yang kental
dengan pengaruh Green Day dan NOFX langsung membuat nama SID disejajarkan
dengan band-band rock.Selain beberapa lagu baru, SID juga menambahkan beberapa
lagu lama dari album indie mereka tetapi dengan aransemen yang lebih baik dan
baru. Album perdana SID ini langsung melambungkan nama SID sebagai band
pendatang baru terbaik. Selain itu pula, ini merupakan langkah pertama SID di
mayor label yang menimbulkan beberapa kontroversi di kalangan punk.
The Hangover
Decade
Album yang
dirilis tahun 2005 ini merupakan penanda 10 tahun SID berdiri. Di album
keduanya SID masih mengambil jalur Punk seperti pada album Kuta Rock City, Di
Album ini SID kembali memasukkan beberapa lagu lamanya seperti Long Way to The
Bar, TV Brain, Bad bad bad, dan Beyond This Honesty.
Black Market
Love
Album ketiga ini
terkesan lebih dewasa[rujukan?], dengan lirik yang bercerita tentang kemarahan
alam, keserakahan manusia, keadaan sosial dan politik. Dengan memasukkan
unsur-unsur alat musik seperti akordion, trompet dan keyboards, seperti pada
lagu Bukan Pahlawan dan Menginjak Neraka. Album ini dirilis tahun 2006.
Angels & the
Outsiders
Album keempat
yang dirilis tahun 2009 pada mayor label ini mengesankan bahwa semakin
dewasanya SID. Masih seperti album sebelumnya, SID tetap mengandalkan lirik
sosial dan perlawanan terhadap penindasaan. Album kali ini SID masih memainkan
musik punkrock dengan sentuhan rock n' roll. Album SID ini menuai keberhasilan.
Salah satunya adalah SID berhasil diundang keWarped Tour Festival di Amerika
Serikat dan melaksanakan tour di beberapa kota di USA. Ini merupakan keberhasilan
SID karena merupakan satu-satunya band Indonesia dan band kedua di Asia yang
dipanggil ke Warped Tour walaupun album mereka tidak dirilis di USA.
Social Distortion
Jika bercerita tentang sejarah musik. “Social Distortion” menoreh garis panjang berlika-liku dalam perjalanannya. Berkiprah bukan hanya di Orange County dan Fullerton, tempat asalnya, tetapi juga ikut membentuk scene musik punk dunia. Band ini pula yang memberi pengaruh besar ke beberapa band-band “90’s Punk Revival”, seperti Green Day ataupun Rancid, dll.Setelah 8 Tahun mengeluarkan Album Studio “White Light, White Heat, White Trash (1996)”, Akhirnya Social Distortion mengeluarkan album studio mereka yang ke 6 yaitu “Sex, Love and Rock ‘n’ Roll”. Tenyata Band punk yang terbentuk akhir tahun 70’an masih eksis. Maklum, Saya pertama mengenal band ini dari sebuah Tatto di perut I Gede Ari Astina atau lebih nal dengan JRX (drummer dari Superman Is Dead). Kedua band ini (SID & SocialD’s) termasuk mni saya dalam masa pemberontakan dalam diri saya.Perjalanan penuh cerita dari seorang Frontman “Mike Ness”, Sang vokalis sekaligus Guitaris, Social Distortion, yang diisi oleh cerita kelam kecanduan obat bius, minuman keras, hingga kematian Dennis Danell, gitaris yang telah menghabiskan 20 tahun merasakan pahitnya perjalanan Social Distortion.Cover Album “Sex, Love and Rock ‘n’ Roll” (2004)Ada sesuatu yang membuat saya tercengang, Title album ini sedikit aneh. Saya terbiasa mendengar “Sex, Drugs and Rock ‘n’ Roll” dalam kultur Rock, tetapi disini berbeda, Slogan “Sex, Love and Rock ‘n’ Roll” terdengar akrab bagi band yang mengabdikan diri di musik punk selama hampir 3 dekade ini. Saya mendengar Tracklist album ini yang juga di tulis oleh Mike Ness sendiri, terasa lebih optimistis, memandang dunia dengan penuh kehangatan, cinta dan harapan. Mata memandang dengan lebih jelas akan hidup, merangkai sesuatu yang lebih berarti dari hidup. Sangat akrab di kuping, sesuai dengan judul albumnya. Masih rough, masih tough, masih punk, masih fun, tetapi juga disertai tanggung jawab.Single pertama “Reach For The Sky” menceritakan bagaimana Mike Ness merusak hidupnya dan ia berkata “Dear God, what have I done?” diteruskan “And hope its not too late cause tomorrow may never come” (apakah ness bertobat?).Lagu asik nan easy listening “Highway 101″, suasana jalanan California dimana “Sick boy, sick girl, looking nice dressed up on a Saturday night”, yeah!. Dan ahnya lagu “Don’t Take Me For Granted”, yang sepertinya wajib di putar pada hari sabtu, yes? hahaha… So, jika mendengarkan total 10 lagu dari album tersebut, Ngga heran kalau Social Distortion terasa lebih akrab mni perjalanan hidup yang keras dan suram.“Sex, Love and Rock ‘n’ Roll” menjadi line yang memiliki arti sendiri bukan hanya untuk Mike Ness, sang pencipta, tetapi juga untuk pendengar lainnya. Seperti “Footprints On My Ceiling”, lirik lagu ini bagi saya begitu kuat, was up thinking about this song. couldn’t figure out the name. when I or you were there, we all know, why love is always separated by a difference? anyone can explain it to me?Ah, saya terlalu melankolis saat ini. Tapi memang line “Sex, Love and Rock ‘n’ Roll” menandakan perubahan tahap dalam hidup. Mungkin itu juga yang dirasakan Mike Ness ketika menulis lagu-lagu dan membuat album ini.Viva Sex, Love and Rock ‘n’ Roll!“Listen to the boulevard, listen to the falling rain. I believe in love now, with all of its joys and pains” – Mike Ness
Sabtu, 30 Juni 2012
The Living End
The Living End adalah band Punkability asal Melbourne, Australia yang terbentuk sekitar tahun 1994. Band ini sudah 2 kali meraih posisi pertama di ARIA chart ampuh. Band ini juga sukses di U.K dan U.S, Selain itu band pernah menerima penghargaan Drummer terbaik, Aksi panggung terbaik, Penampilan konser terbaik di TV and Band terbaik, pada tahun 2006 di Jack Awards.
Sejarah
The Living End terbentuk pada 1994 sesudah Chris Cheney menemui Scott Owen.
Dua orang anak laki-laki itu terlebih dulu diperkenalkan kepada satu
sama lain oleh kakak mereka di Wheelers Hill Secondary College di
Melbourne. Cheney terobsesi dengan 80s rockabilly kelompok Stray Cats
yang dia diperkenalkan ke olehnya lebih muda saudara laki-laki William.
Owen memutuskan belajar bas tegak di favour piano dan mereka mulai
memainkan pertunjukan langsung.
Mereka membentuk gerombolan tutup di bawah Runaway Boys nama pada 1992; dinamai seperti hak album Stray Cats. Tetapi, oleh 1994 Chris dan Scott sedang menulis bahan mereka sendiri.
Kelompok mengalami prosesi drummers sebelum menetapkan Joe Piripitzi
tahun sama itu, membentuk Akhir Hidup. Akhir Hidup memasukkan patah
tulang besar pertama mereka 1995 waktu, sesudah memberangkatkan t-shirt
dan demo pita kepada Billie Joe Armstrong, mereka mendaratkan lobang sokongan di Greenday
upcoming Australia tur. Setelah tur, kelompok masuk ke studio untuk
merekam mereka debut EP Hellbound yang mendapat bantuan moderat dari
pemancar radio himpunan. Pada November 1995,
gerombolan kembali ke dalam studio untuk merekam mereka detik EP It
bagi Your Own Good yang dilepaskan oleh mereka sesudah beberapa bulan.
Rekaman ini menghasilkan penyiaran radio utama pertama mereka dengan
lagu dari Here On In, yang ditempatkan atas pergiliran tinggi di atas
radio pemuda jaringan melipat-tigakan J. Shortly After pengeluaran EP
kedua, drummer Joe Piripitzi membiarkan gerombolan untuk sebab tak jelas, dan diganti dengan Travis Demsey yang segera bermain-main dengan gerombolan di festival utama seperti Pushover dan Falls Festival.
Sesudah tahun yang mengelilingi Australia, Hidup lagi Berakhir menuju
ke dalam studio untuk merekam sesuatu baru untuk menjual di mereka
sekarang pameran yang sangat populer. Hasil adalah Second Solution/Prisoner of Society sekarang berganti aliran
Asuhan Keperawatan Pasien GBS
ASKEP KLIEN DENGAN GBS
A. Definisi
Penyakit akut atau lebih tepat subakut yang lambat laun menjadi paralitik dengan
Penyakit akut atau lebih tepat subakut yang lambat laun menjadi paralitik dengan
penyebab yang belum jelas, namun teori saat ini mulai
terarah pada proses imunologik.
B. Etiologi
Teori yang berlaku sekarang menganggap GBS, merupakan suatu npenyakit autoimun
oleh karena adanya antibody antimyelin yang biasannya didahului
dengan faktor pencetus. Sedangkan etiologinya sendiri yang pasti belum
diketahui, diduga oleh karena :
a. Infeksi : missal radang tenggorokan atau radang lainnya
b. Infeksi virus :measles, Mumps, Rubela, Influenza A, Influenza B, Varicella zoster, Infections mono nucleosis (vaccinia, variola, hepatitis inf, coxakie)
c. Vaksin : rabies, swine flu
d. Infeksi yang lain : Mycoplasma pneumonia, Salmonella thyposa, Brucellosis, campylobacter jejuni
e. Keganasan : Hodgkin’sdisease, carcinoma,lymphoma
Dimana faktor penyebab diatas disebutkan bahwa infeksi usus dengan campylobacter jejuni biasanya memberikan gejala kelumpuhan yang lebi9h berat. Hal ini dikarenakan strujtur biokimia dinding bakteri ini mempunyaipersamaan dengan struktur biokimia myelin pada radik, sehingga antibodyyang terbentuk terhadap kuman ini bisa juga menyerang myelin.
Pada dasarnyaguillain barre adalah “self Limited” atau bisa timbuh dengan sendirinya. Namun sebelum mencapai kesembuhan bisa terjadi kelumpuhan yang meluas sehingga pada keadaan ini penderita memerlukan respirator untuk alat Bantu nafasnya.
C. Insiden
GBS tersebar diseluruh dunia terutama di Negara – Negara berkembang dan merupakan penyebab tersering dari paralysis akut. Insiden banyak dijumpai pada dewasa muda dan bisa meningkat pada kelompok umur 45-64 tahun. Lebih sering dijumpai pada laki – laki daripada perempuan.
Angka kejadian penyakit ini berkisar 1,6 sampai 1,9/100.000 penduduk per tahun lebih dari 50% kasus biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas atas. Selain yang disebutkan diatas penyakit ini dapat pula timbul oleh karena infeksi cytomegalovirus, epster-barr virus, enterovirus, mycoplasmadan dapat pula oleh post imunisasi . Akhir – akhir ini disebutkan bahwa campylobacter jejuni dapat menimbulkan GBS dengan manifestasi klinis lebih berat dari yang lain.
Guillain Bare syndrome termasuk dalam penyakit poliradikulo neuropati dan untuk membedakannya berdasarkan lama terjadinya penyakit dan progresifitas penyakit yaitu :
1. Guillain barre syndrome (GBS)
Fase progresif sampai 4 minggu
2. Subakut idiopathic polyradiculo neuropathy (SIDP)
• Fase progresif dari 4-8 minggu
• Gejala klinis :
a. Terutama motorik
b. Relative ringan tanpa : gagal pernapasan, gangguan otonomik yang jelas
• Neurofisiologi : demyelinisasi
• Biopsi : demyelinisasi ~ makrofag
3. Cronic inflammatory demyelinating polyradiculo neuropathy (CIDP)
• Fase progresif > 12 minggu
• Dibagi dalam 2 bentuk
a. Idiopathic CIDP (CIDP – 1)
b. CIDP MGUS (monoclonal gammopathy uncertain significance)
a. Infeksi : missal radang tenggorokan atau radang lainnya
b. Infeksi virus :measles, Mumps, Rubela, Influenza A, Influenza B, Varicella zoster, Infections mono nucleosis (vaccinia, variola, hepatitis inf, coxakie)
c. Vaksin : rabies, swine flu
d. Infeksi yang lain : Mycoplasma pneumonia, Salmonella thyposa, Brucellosis, campylobacter jejuni
e. Keganasan : Hodgkin’sdisease, carcinoma,lymphoma
Dimana faktor penyebab diatas disebutkan bahwa infeksi usus dengan campylobacter jejuni biasanya memberikan gejala kelumpuhan yang lebi9h berat. Hal ini dikarenakan strujtur biokimia dinding bakteri ini mempunyaipersamaan dengan struktur biokimia myelin pada radik, sehingga antibodyyang terbentuk terhadap kuman ini bisa juga menyerang myelin.
Pada dasarnyaguillain barre adalah “self Limited” atau bisa timbuh dengan sendirinya. Namun sebelum mencapai kesembuhan bisa terjadi kelumpuhan yang meluas sehingga pada keadaan ini penderita memerlukan respirator untuk alat Bantu nafasnya.
C. Insiden
GBS tersebar diseluruh dunia terutama di Negara – Negara berkembang dan merupakan penyebab tersering dari paralysis akut. Insiden banyak dijumpai pada dewasa muda dan bisa meningkat pada kelompok umur 45-64 tahun. Lebih sering dijumpai pada laki – laki daripada perempuan.
Angka kejadian penyakit ini berkisar 1,6 sampai 1,9/100.000 penduduk per tahun lebih dari 50% kasus biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas atas. Selain yang disebutkan diatas penyakit ini dapat pula timbul oleh karena infeksi cytomegalovirus, epster-barr virus, enterovirus, mycoplasmadan dapat pula oleh post imunisasi . Akhir – akhir ini disebutkan bahwa campylobacter jejuni dapat menimbulkan GBS dengan manifestasi klinis lebih berat dari yang lain.
Guillain Bare syndrome termasuk dalam penyakit poliradikulo neuropati dan untuk membedakannya berdasarkan lama terjadinya penyakit dan progresifitas penyakit yaitu :
1. Guillain barre syndrome (GBS)
Fase progresif sampai 4 minggu
2. Subakut idiopathic polyradiculo neuropathy (SIDP)
• Fase progresif dari 4-8 minggu
• Gejala klinis :
a. Terutama motorik
b. Relative ringan tanpa : gagal pernapasan, gangguan otonomik yang jelas
• Neurofisiologi : demyelinisasi
• Biopsi : demyelinisasi ~ makrofag
3. Cronic inflammatory demyelinating polyradiculo neuropathy (CIDP)
• Fase progresif > 12 minggu
• Dibagi dalam 2 bentuk
a. Idiopathic CIDP (CIDP – 1)
b. CIDP MGUS (monoclonal gammopathy uncertain significance)
D. Patofisiologi
Gullain Barre Syndrome diduga disebabkan oleh kelainan system imun ewat mekanisme limfosit medialed delayed hypersensivity atau lewat antibody mediated demyelinisation. Masih diduga, mekanismenya adalah limfosit yang berubah responya terhadap antigen.
Limfosit yang berubah responnya menarik makrofag ke saraf perifer, maka semua saraf perifer dan myelin diserang sehingga selubung myelin terlepas dan menyebabkan system penghantaran implus terganggu.
Karena proses ditujukan langsung pada myelin saraf perifer, maka semua saraf perifer dan myelin saraf perifer, maka semua saraf dan cabangnya merupakan target potensial, dan biasannya terjadi difus. Kelemahan atau hilangnya system sensoris terjadi karena blok konduksi atau karena axor telah mengalami degenerasi oleh karena denervasi. Proses remyelinisasi biasannya dimulai beberapa minggu setyelah proses keradangan terjadi.
Gullain Barre Syndrome diduga disebabkan oleh kelainan system imun ewat mekanisme limfosit medialed delayed hypersensivity atau lewat antibody mediated demyelinisation. Masih diduga, mekanismenya adalah limfosit yang berubah responya terhadap antigen.
Limfosit yang berubah responnya menarik makrofag ke saraf perifer, maka semua saraf perifer dan myelin diserang sehingga selubung myelin terlepas dan menyebabkan system penghantaran implus terganggu.
Karena proses ditujukan langsung pada myelin saraf perifer, maka semua saraf perifer dan myelin saraf perifer, maka semua saraf dan cabangnya merupakan target potensial, dan biasannya terjadi difus. Kelemahan atau hilangnya system sensoris terjadi karena blok konduksi atau karena axor telah mengalami degenerasi oleh karena denervasi. Proses remyelinisasi biasannya dimulai beberapa minggu setyelah proses keradangan terjadi.
E. Komplikasi
1. Polinneuropatia terutama oleh karena defisiensi atau metabolic
2. Tetraparese oleh karena penyebab lain
3. Hipokalemia
4. Miastenia Gravis
5. adhoc commite of GBS
6. Tick Paralysis
7. Kelumpuhan otot pernafasan
8. Dekubitus
F. Penatalaksanaan
1. Perawatan umum
Perawatan umum ditujukan pada kandung seni (bladder), traktus digestivus (Bowel), pernapasan (breathing), badan dan kulit (Body and Skin care), mata dan, mulut, makanan (nutrition and fluid balance)
Bila ada tanda-tanda kelumpuhan otot pernapasan harus secepatnya dirujuk/dikonsulkan kebagian anesthesia bila PO2 menurun dan PCO2 meningkat atau vital kapasitas < 15 1/menit. Apakah memerlukan respirator untuk mengetahui dengan cepat gangguan otot pernapasan, yang terdapat dua bentuk ialah sentral dan perifer. Yang sentral tidak ada dyspne, tetapi kelainan ritme : cheyne-stoke
1. Polinneuropatia terutama oleh karena defisiensi atau metabolic
2. Tetraparese oleh karena penyebab lain
3. Hipokalemia
4. Miastenia Gravis
5. adhoc commite of GBS
6. Tick Paralysis
7. Kelumpuhan otot pernafasan
8. Dekubitus
F. Penatalaksanaan
1. Perawatan umum
Perawatan umum ditujukan pada kandung seni (bladder), traktus digestivus (Bowel), pernapasan (breathing), badan dan kulit (Body and Skin care), mata dan, mulut, makanan (nutrition and fluid balance)
Bila ada tanda-tanda kelumpuhan otot pernapasan harus secepatnya dirujuk/dikonsulkan kebagian anesthesia bila PO2 menurun dan PCO2 meningkat atau vital kapasitas < 15 1/menit. Apakah memerlukan respirator untuk mengetahui dengan cepat gangguan otot pernapasan, yang terdapat dua bentuk ialah sentral dan perifer. Yang sentral tidak ada dyspne, tetapi kelainan ritme : cheyne-stoke
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Identitas klien : meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, status
Keluhan utama : kelumpuhan dan kelemahan
Riwayat keperawatan : sejak kapan, semakin memburuknya kondisi / kelumpuhan, upaya yang dilakukan selama menderita penyakit.
2. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breathing)
Kesulitan bernafas / sesak, pernafasan abdomen, apneu, menurunnya kapasitas vital / paru, reflek batuk turun, resiko akumulasi secret.
B2 (Bleeding)
Hipotensi / hipertensi, takikardi / bradikardi, wajah kemerahan.
B3 (Brain)
Kesemutan, kelemahan-kelumpuhan, ekstremitas sensasi nyeri turun, perubahan ketajaman penglihatan, ganggua keseimbangan tubuh, afasis (kemampuan bicara turun), fluktuasi suhu badan.
B4 (Bladder)
Menurunkan fungsi kandung kemih, retensi urine, hilangnya sensasi saat berkemih.
B5 ( Bowel)
Kesulitan menelan-mengunyah, kelemahan otot abdomen, peristaltic usus turun, konstipasi sampai hilangnya sensasi anal.
B6 (Bone)
Gangguan mobilitas fisik-resiko cidera / injuri fraktur tulang, hemiplegi, paraplegi.
3. Diagnosa keperawatan
1. Resiko terjadi ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Resiko tejadi ggn pertukaran gas
3. Ketidakefektifan pola nafas
4. Ggn komunikasi verbal
5. Resiko tinggi terjadi infeksi
6. Resiko terjadi trauma
7. Resiko terjadi disuse syndrome
8. Kecemasan pada orang tua
1. Pengkajian
Identitas klien : meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, status
Keluhan utama : kelumpuhan dan kelemahan
Riwayat keperawatan : sejak kapan, semakin memburuknya kondisi / kelumpuhan, upaya yang dilakukan selama menderita penyakit.
2. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breathing)
Kesulitan bernafas / sesak, pernafasan abdomen, apneu, menurunnya kapasitas vital / paru, reflek batuk turun, resiko akumulasi secret.
B2 (Bleeding)
Hipotensi / hipertensi, takikardi / bradikardi, wajah kemerahan.
B3 (Brain)
Kesemutan, kelemahan-kelumpuhan, ekstremitas sensasi nyeri turun, perubahan ketajaman penglihatan, ganggua keseimbangan tubuh, afasis (kemampuan bicara turun), fluktuasi suhu badan.
B4 (Bladder)
Menurunkan fungsi kandung kemih, retensi urine, hilangnya sensasi saat berkemih.
B5 ( Bowel)
Kesulitan menelan-mengunyah, kelemahan otot abdomen, peristaltic usus turun, konstipasi sampai hilangnya sensasi anal.
B6 (Bone)
Gangguan mobilitas fisik-resiko cidera / injuri fraktur tulang, hemiplegi, paraplegi.
3. Diagnosa keperawatan
1. Resiko terjadi ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Resiko tejadi ggn pertukaran gas
3. Ketidakefektifan pola nafas
4. Ggn komunikasi verbal
5. Resiko tinggi terjadi infeksi
6. Resiko terjadi trauma
7. Resiko terjadi disuse syndrome
8. Kecemasan pada orang tua
4. Rencana keperawatan
Dx : Resiko terjadi bersihan saluran nafas tidak efektif b.d penurunan reflek menelan dan peningkatan produksi saliva
Tujuan : Setelah dirawat sekret bersih, saliva bersih, stridor (-), sumbatan tidak terjadi
Tindakan:
- Lakukan perawatan EET setiap 2 jam
- Lakukan auskultasi sebelum dan setelah tindakan fisiotherapi dan suction
- Lakukan fisiotherapi nafas dan suction setiap 3 jam jika terdengar stridor atau SpO2 95 %
Tujuan : Setelah dirawat sekret bersih, saliva bersih, stridor (-), sumbatan tidak terjadi
Tindakan:
- Lakukan perawatan EET setiap 2 jam
- Lakukan auskultasi sebelum dan setelah tindakan fisiotherapi dan suction
- Lakukan fisiotherapi nafas dan suction setiap 3 jam jika terdengar stridor atau SpO2 95 %
Tindakan:
- Lakukan pemeriksaan BGA setiap 24 jam
- Monitor SpO2 setiap jam
- Monitor respirasi dan cyanosis
- Kolaborasi :
• Seting ventilator SIMV PS 15, PEEP +2, FiO2 40 %, I : E 1:2
• Analisa hasil BGA
- Lakukan pemeriksaan BGA setiap 24 jam
- Monitor SpO2 setiap jam
- Monitor respirasi dan cyanosis
- Kolaborasi :
• Seting ventilator SIMV PS 15, PEEP +2, FiO2 40 %, I : E 1:2
• Analisa hasil BGA
Dx. : Resiko tinggi terjadi infeksi b.d pemakaian alat perawatan seperti kateter dan infus
Tujuan : setelah dirawat diharapkan
- Tanda-tanda infeksi (-)
• leiko 3-5 X 10 4, Pada px urine ery (-), sylinder (-),
• Suhu tubuh 36,5-37 oC
• Tanda-tanda radang pada lokasi insersi alat perawatan (-)
Tindakan :
- Rawat ETT setiap hari
-Lakukan prinsip steril pada saat suction
- Rawat tempat insersi infus dan kateter setiap hari
- Ganti kateter setiap 72 jam
- Kolaborasi :
• Pengggantian ETT dengan Tracheostomi
• Penggantian insersi surflo dengan vanocath
• Pemeriksaan leuko
• Pemeriksaan albumin
• Lab UL
• Pemberian profilaksis Amox 3 X 500 mg dan Cloxacilin 3 X 250 mg
Tujuan : setelah dirawat diharapkan
- Tanda-tanda infeksi (-)
• leiko 3-5 X 10 4, Pada px urine ery (-), sylinder (-),
• Suhu tubuh 36,5-37 oC
• Tanda-tanda radang pada lokasi insersi alat perawatan (-)
Tindakan :
- Rawat ETT setiap hari
-Lakukan prinsip steril pada saat suction
- Rawat tempat insersi infus dan kateter setiap hari
- Ganti kateter setiap 72 jam
- Kolaborasi :
• Pengggantian ETT dengan Tracheostomi
• Penggantian insersi surflo dengan vanocath
• Pemeriksaan leuko
• Pemeriksaan albumin
• Lab UL
• Pemberian profilaksis Amox 3 X 500 mg dan Cloxacilin 3 X 250 mg
Dx : Resiko terjadi disuse syndrome b.d kelemahan tubuh sebagai efek perjalanan penyakit GBS
Tujuan : Setelah dirawat
-Kontraktur (-)
- Nutrisi terpenuhi
- Bab dan bak terbantu
- Personal hygiene baik
Tindakan:
- Bantu Bab dab Bak
- Monitor intake dan output cairan dan lakukan balance setia 24 jam
- Mandikan klien setiap hari
- Lakukan mirimg kanan dan kiri setiap 2 jam
- Berikan latihan pasif 2 kali sehari
- Kaji tanda-tanda pnemoni orthostatik
- Monitor status neurologi setiap 8 jam
- Kolaborasi:
• Alinamin F 3 X 1 ampul
• Sonde pediasuer 6 X 50 cc
• Latihan fisik fasif oleh fisiotherapis
Tujuan : Setelah dirawat
-Kontraktur (-)
- Nutrisi terpenuhi
- Bab dan bak terbantu
- Personal hygiene baik
Tindakan:
- Bantu Bab dab Bak
- Monitor intake dan output cairan dan lakukan balance setia 24 jam
- Mandikan klien setiap hari
- Lakukan mirimg kanan dan kiri setiap 2 jam
- Berikan latihan pasif 2 kali sehari
- Kaji tanda-tanda pnemoni orthostatik
- Monitor status neurologi setiap 8 jam
- Kolaborasi:
• Alinamin F 3 X 1 ampul
• Sonde pediasuer 6 X 50 cc
• Latihan fisik fasif oleh fisiotherapis
Dx. Kecemasan pada orang tua b.d ancaman kematian pada anak serta perawatan yang lama
Tujuan :
- Setelah dirawat klien dapat menerima keadaan dan kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
Tindakan :
- He tentang penyakit GBS, perjalanan penyakit dan penanganannya.
- He tentang perawatan dan pemasangan alat perawatan alternatif sehubungan dengan proses perawatan yang lama seperti pemasangan tracheostomi dan vanocath
- Meminta agar keluarga mengisi informed konsen dari tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
Tujuan :
- Setelah dirawat klien dapat menerima keadaan dan kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
Tindakan :
- He tentang penyakit GBS, perjalanan penyakit dan penanganannya.
- He tentang perawatan dan pemasangan alat perawatan alternatif sehubungan dengan proses perawatan yang lama seperti pemasangan tracheostomi dan vanocath
- Meminta agar keluarga mengisi informed konsen dari tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
Sejarah EFT
Asal-usul
EFT lebih dari 5000 tahun lalu, di Cina, biara Shaolin dan Taoist,
menjelaskan energi dan titik meridian pertama kali diperkenalkan. Pengembangan
EFT juga merupakan rangkaian sukses Dr George Goodheart, founder
Applied Kinesiology dan Dr Roger Callahan, founder TFT (Thought Field
Therapy). Pada awal tahun 90 salah satu siswa Dr Callahan,
Gary Craig, menyederhanakan algoritma TFT dan prosesnya dibuat secara
universal agar bisa diterapkan untuk semua permasalahan mental,
emosional dan fisik. Gary Craig adalah Stanford Engineer, Master NLP
Practitioner dan pakar Personal Development.
TFT
diterapkan oleh praktisi terlatih dan menggunakan urutan titik meridian
kompleks. Sedangkan Gary Craig, EFT protokol anda hanya mengetukan
seluruh titik meridian untuk setiap masalah, sehingga anda selalu
menggunakan titik yang tepat. Keduanya, yaitu EFT dan TFT adalah
benar-benar efektif, perbedaannya EFT lebih mudah untuk dipelajari,
dapat digunakan oleh semua orang dan dengan protokol yang sama digunakan
untuk semua masalah.
Apa EFT?
EFT merupakan tehnik penyembuhan emosional yang juga ternyata dapat menyembuhkan gejala-gejala penyakit fisik Hal
ini berdasar pada revolusi yang berkembang dalam keyakinan psikologi
konvensional. Hal ini menjelaskan bahwa “segala emosi negatif yang
muncul dapat merusak energi sistem dalam tubuh”Dengan hasil
yang mengejutkan (50-90% tergantung dari pengalaman), EFT menghilangkan
gejala-gejala penyakit yang timbul secara rutin EFT
dilakukan dengan mengetukkan dua ujung jari pada beberapa lokasi di
tubuh. Ketukan-ketukan tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan energi
meridian dalam tubuh ketika terjadi gejala-gejala kemunduran fisik dan
emosional yang mengganggu Memori secara aktual tetap sama,
namun gejala penyakit hilang. Pada umumnya hal ini akan bertahan lama.
Kesadaran biasanya merubah perilaku sehat sebagai konsekuensi dari
penyembuhan.
Bagaimana Cara EFT bekerja?
EFT
adalah terapi meridian energy – versi sederhana akupuntur, yang bekeja
langsung pada sistem meridian di tubuh. Namun seperti halnya menggunakan
jarum apada akupuntu, anda menstimulasi titik meridian utama dengan
mengetuknya dengan ringan. Analoginya, bayangkan meridian seperti
sungai. Permasalahan dalam emosi atau fisik sama halnya dengan
menghambat jalannya sungai. EFT adalah tehnik penyembuhan tubuh dan
pikiran yang mengkombinasikan efek fisik dari perawatan meridian dengan
efek mental dalam memfokuskan pada sakit atau permasalahan pada waktu
yang sama Ketukan pada titik meridian mengirimkan energi kinetis kepada
energi sistem dan membebaskan hambatan yang menutupi aliran energi.
Kamis, 21 Juni 2012
Asuhan Keperawatan Kegawat Darurat
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan
keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan
kegawatdaruratan yang diberikan pada klien oleh perawat yang
berkompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di ruangan gawat
darurat. Asuhan keperawatan diberikan untuk mengatasi masalah biologi,
psikologi dan sosial klien, baik aktual maupun potensial yang timbul
secara bertahap maupun mendadak.
Kegiatan
asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan sistematikan proses
keperawatan yang merupakan suatu metode ilmiah dan panduan dalam
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dalam rangka mengatasi
masalah kesehatan pasien. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, tindakan keperawatan, dan
evaluasi. asuhan keperawatan di ruang gawat darurat seringkali
dipengaruhi oleh karakteristik ruang gawat darurat itu sendiri, sehingga
dapat menimbulkan asuhan keperawatan spesifik yang sesuai dengan
keadaan ruangan.
Karakteristik uni dari raungan gawat darurat yang dapat mempengaruhi sistem asuhan keperawatan antara lain :
- Kondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi, baik kondisi klien dan jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat.
- Keterbatasan sumber daya dan waktu
- Pengkajian, diagnosis dan tindakan keperawatan diberikan untuk seluruh usia, seringkali dengan data dasar yang sangat terbatas.
- Jenis tindakan yang diberikan merupakan tindakan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan yang tinggi
- Adanya saling ketergantungan yang tinggi antara profesi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat.
Berdasarkan kondisi di atas, prinsip umum keperawatan yang diberikan oleh perawat di ruang gawat darurat meliputi :
1) Penjaminan
keamanan diri perawat dan klien terjaga : perawat harus menerapkan
prinsip universal precaution dan men cegah penyebaran infeksi.
2) Perawat
bersikap cepat dan tepat dalam melakukan triase, menetapkan diagnosa
keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan.
3) Tindakan keperawatan meliputi : resucitasi dan stabilisasi diberikan untuk mengatasi masalah biologi dan psikologi klien.
4) Penjelasan
dan pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga diberikan untuk
menurunkan kecemasan dan meningkatkan kerjasama klien-perawat.
5) Sistem monitoring kondisi klien harus dapat dijalankan
6) Sistem dokumentasi yang dipakai dapat digunakan secara mudah, cepat dan tepat
7) Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan perlu dijaga.
Dibawah
ini dijabarkan proses keperawatan yang merupakan panduan asuhan
keperawatan di ruangan gawat darurat dengan beberapa contoh proses
keperawatan klien gawat darurat :
I. PENGKAJIAN
Standard
: perawat gawat darurat harus melakukan pengkajian fisik dan
psikososial di awal dan secara berkelanjutan untuk mengetahui masalah
keperawatan klien dalam lingkup kegawatdaruratan.
Keluaran : adanya pengkajian keperawatan yang terdokumentasi untuk setiap klien gawat darurat
Proses : pengkajian merupakan pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi masalah keperawatan gawat darurat. Proses pengkajian dalam dua bagian : pengkajian primer dan pengkajian skunder.
Pengkajian primer
Pengkajian
cepat untuk mengidentifikasi dengan segera masalah actual/potensial
dari kondisi life threatening (berdampak terhadap kemampuan pasien untuk
mempertahankan hidup). Pengkajian tetap berpedoman pada inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi jika hal tersebut memungkinkan.
Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan :
A. Airway (jalan nafas) dengan kontrol servikal
B. Breathing dan ventilasi
C. Circulation dengan kontrol perdarahan
D. Disability
E. Exposure control, dengan membuka pakaian pasien tetapi cegah hipotermi
A. Airway (jalan nafas) dengan kontrol servikal
Kaji :
1) Bersihkan jalan nafas
2) Adanya/tidaknya sumbatan jalan nafas
3) Distress pernafasan
4) Tanda-tanda perdarahan di jalan nafas, muntahan, edema laring
B. Breathing dan ventilasi
Kaji :
1. Frekuensi nafas, usaha nafas dan pergerakan dinding dada
2. Suara pernafasan melalui hidung atau mulut
3. Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas
C. Circulation dengan kontrol perdarahan
Kaji :
1) Denyut nadi karotis
2) Tekanan darah
3) Warna kulit, kelembaban kulit
4) Tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal
D. Disability
Kaji :
1) Tingkat kesadaran
2) Gerakan ekstremitas
3) Glasgow
coma scale (GCS), atau pada anak tentukan : Alert (A), Respon verbal
(V), Respon nyeri/pain (P), tidak berespons/un responsive (U)
4) Ukuran pupil dan respons pupil terhadap cahaya
E. Exposure
Kaji :
1) Tanda-tanda trauma yang ada
Pengkajian sekunder
Pengkajian
sekunder dilakukan setelah masalah airway, breathing, dan circulation
yang ditemukan pada pengkajian primer diatasi. Pengkajian sekunder
meliputi pengkajian objektif dan subjektif dari riwayat keperawatan
(riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat
pengobatan, riwayat keluarga) dan pengkajian dari kepala sampai kaki.
F. Fahrenheit (suhu tubuh)
Kaji :
1. Suhu tubuh
2. Suhu lingkungan
G. Get Vital Sign/ Tanda-tanda vital secara kontiny
Kaji :
1. Tekanan darah
2. Irama dan kekuatan nadi
3. Irama, kekuatan dan penggunaan otot bantu
4. Saturasi oksigen
H. Head to assesment (pengkajian dari kepala sampai kaki)
Pengkajian Head to toe
a. Riwayat Penyakit
1) Keluhan utama dan alasan klien ke rumah sakit
2) Lamanya waktu kejadian sampai dengan dibawah ke rumah sakit
3) Tipe cedera, posisi saat cedera, lokasi cedera
4) Gambaran
mekanisme cedera dan penyakit seperti nyeri pada organ tubuh yang mana,
gunakan : provoked (P), quality (Q), radian (R), severity (S) dan time
(T)
5) Kapan makan terakhir
6) Riwayat penyakit lain yang pernah dialami/operasi pembedahan/kehamilan
7) Riwayat pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi sakit sekarang, imunisasi tetanus yang dilakukan dan riwayat alergi klien.
8) Riwayat keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien.
b. Pengkajian kepala, leher dan wajah
1) Periksa wajah, adakah luka dan laserasi, perubahan tulang wajah dan jaringan lunak, adakah perdarahan serta benda asing.
2) Periksa
mata, telinga, hidung, mulut. Adakah tanda-tanda perdarahan, benda
asing, deformitas, laserasi, perlukaan serta adanya keluaran
3) Amati bagian kepala, adakah depresi tulang kepala, tulang wajah, kontusio/jejas, hematom, serta krepitasi tulang.
4) Kaji adanya kaku leher
5) Nyeri
tulang servikal dan tulang belakang, deviasi trachea, distensi vena
leher, perdarahan, edema, kesulitan menelan, emfisema subcutan dan
krepitas pada tulang.
c. Pengkajian dada
1) Pernafasan : irama, kedalaman dan karakter pernafasan
2) Pergerakan dinding dada anterior dan posterior
3) Palpasi krepitas tulang dan emfisema subcutan
4) Amati penggunaan otot bantu nafas
5) Perhatikan tanda-tanda injuri atau cedera : petekiae, perdarahan, sianosis, abrasi dan laserasi.
d. Abdomen dan pelvis
Hal-hal yang dikaji pada abdomen dan pelvis :
1) Struktur tulang dan keadaan dinding abdomen
2) Tanda-tanda cedera eksternal, adanya luka tusuk, laserasi, abrasi, distensi abdomen, jejas.
3) Masa : besarnya, lokasi dan mobilitas
4) Nadi femoralis
5) Nyeri abdomen, tipe dan lokasi nyeri (gunakan PQRST)
6) Bising usus
7) Distensi abdomen
8) Genitalia dan rectal : perdarahan, cedera, cedera pada meatus, ekimosis, tonus spinkter ani
e. Ekstremitas
Pengkajian di ekstremitas meliputi :
1) Tanda-tanda injuri eksternal
2) Nyeri
3) Pergerakan dan kekuatan otot ekstremitas
4) Sensasi keempat anggota gerak
5) Warna kulit
6) Denyut nadi perifer
f. Tulang belakang
Pengkajian tulang belakang meliputi :
1) Jika tidak didapatkan adanya cedera/fraktur tulang belakang, maka pasien dimiringkan untuk mengamati :
- Deformitas tulang belakang
- Tanda-tanda perdarahan
- Laserasi
- Jejas
- Luka
2) Palpasi deformitas tulang belakang
g. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan meliputi :
1) Radiologi dan scanning
2) Pemeriksaan laboratorium : Analisa gas darah, darah tepi, elektrolit, urine analisa dan lain-lain
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
Diagnosa
atau masalah keperawatan dapat teridentifikasi sesuai kategori urgensi
masalah berdasarkan pada sistem triage dan pengkajian yang telah
dilakukan.
Prioritas ditentukan berdasarkan besarnya ancaman kehidupan : Airway, breathing dan circulation.
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada gawat darurat adalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola nafas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
4. Gangguan perfusi jaringan perifer
5. Penurunan curah jantung
6. Nyeri
7. Volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan
8. Gangguan perfusi cerebri
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Prinsip-prinsip di dalam penanganan masalah keperawatan gawat darurat berdasarkan prioritas adalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan :
a. Peningkatan produksi sputum
b. Masuknya benda asing/cairan
c. Penumpukan sekresi
Tujuan : jalan nafas efektif
Kriteria hasil :
- Pernafasan reguler, dalam dan kecepatan nafas teratur.
- Pengembangan dada kiri dan kanan simetris.
- Batuk efektif, refleks menelan baik.
- Tanda dan gejala. Observasitruksi pernafasan tidak ada : stridor (-), sesak nafas (-), wheezing (-)
- Suara nafas : vesikuler kanan dan kiri
- Sputum jernih, jumlah normal, tidak berbau dan tidak berwarna.
- Tanda-tanda sekresi tertahan tidak ada : demam (-), takhikardi (-), takhipneu (-)
Intervensi :
a. Mandiri
À Auskultasi bunyi nafas, perhatikan apakah ada bunyi nafas abnormal
À Monitor pernafasan, perhatikan rasio inspirasi maupun ekspirasi.
À Berikan posisi semi fowler
À Jauhkan dari polusi lingkungan al : debu, rokok, dll
À Observasiervasi. Karakteristik batuk terus-menerus, atau produksi sputum.
À Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif
À Lakukan suction bila perlu
À Lakukan jaw thrust, chin lift
À Berikan posisi miring sesuai indikasi.
b. Kolaborasi
- Berikan O2
- Pemeriksaan laboratorium analisa gas darah
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan :
a. Depresi pernafasan
b. Kelemahan otot pernafasan
c. Penurunan ekspansi paru
Tujuan : pola nafas efektif
Kriteria hasil :
- Pernafasan reguler, dalam dan kecepatannya teratur
- Pengembangan dada kiri dan kanan simetris
- Tanda dan gejala obstruksi pernafasan tidak ada : stridor (-), sesak nafas (-), wheezing (-)
- Suara nafas : vaskuler kiri dan kanan
- Trakhea midline
- Analisa gas darah dalam batas normal : PaO2 80-100 mmHg, Saturasi O2 > 95 %, PaCO2 35-45 mmHg, pH 7,35-7,45
Intervensi :
a. Mandiri
- Observasi frekuensi, kecepatan, kedalaman dan irama pernafasan.
- Observasi penggunaan otot bantu pernafasan
- Berikan posisi semi fowler bila tidak ada kontra indikasi
- Ajarkan dan anjurkan nafas dalam serta batuk efektif
- Perhatikan pengembangan dada simetris atau tidak
- Kaji fokal fremitus dengan meletakkan tangan di punggung pasien sambil pasien menyebutkan angka 99 atau 77
- Bantu pasien menekan area yang sakit saat batuk
- Lakukan fisiotherapi dada jika tidak ada kontra indikasi
- Auskultasi bunyi nafas, perhatikan bila tidak ada ronkhi, wheezing dan erackles.
- Lakukan suction bila perlu
- Lakukan pendidikan kesehatan.
b. Kolaborasi
- Pemberian O2 sesuai kebutuhan pasien
- Pemeriksaan laboratorium / analisa gas darah
- Pemeriksaan rontgen thorax
- Intubasi bila pernafasan makin memburuk
- Pemasangan oro paringeal
- Pemasangan water seal drainage / WSD
- Pemberian obat-obatan sesuai indikasi
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan :
a. Menurunnya suplay O2 (obstruksi jalan nafas oleh sekresi, spasme bronchus)
b. Kerusakan alveoli
c. Hipoventilasi
Tujuan : pertukaran gas tidak terganggu
Kriteria hasil :
- Analisa gas darah dalam batas normal
- Warna kulit normal, hangat dan kering
- Tingkat kesadaran membaik sampai komposmentis
- Pernafasan reguler, kecepatan dan kedalaman dalam batas normal.
Intervensi :
a. Mandiri
§ Kaji frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan, nafas mulut, penggunaan otot-otot pernafasan, dyspnoe, ketidakmampuan bicara
§ Tinggikan tempat tidur 30-45 derajat
§ Kaji warna kulit, kuku dan membran mukosa (adanya sianosis)
§ Ajarkan mengeluarkan sputum dengan teknik batuk efektif.
§ Lakukan suction bila diindikasikan
§ Auskultasi bunyi nafas adanya suara ronkhi, wheezing, dan crakles
§ Awasi tingkat kesadaran
§ Awasi tanda-tanda vital dan irama jantung
§ Kaji tingkat kecemasan dan ansietas.
b. Kolaborasi :
- Pemberian oksigen
- Pemeriksaan analisa gas darah
- Pemasangan endo tracheal tube
4. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan :
a. Menurunnya aliran darah karena vasokontriksi
b. Hipovolemik
c. Trauma jaringan/tulang
Tujuan : gangguan perfusi jaringan dapat diatasi
Kriteria hasil :
o Akral hangat
o Tanda-tanda vital dalam batas normal
o Capilary fill time < 2 “
o Urin output 1 ml/kgBB/jam
o Analisa gas darah normal
Intervensi :
a. Mandiri
§ Observasi perubahan yang tiba-tiba (gangguan mental)
§ Kaji adanya pucat (akral dingin)
§ Observasi tanda-tanda vital
§ Kaji kekuatan nadi perifer
§ Kaji tanda-tanda dehidrasi
§ Observasi intake dan output cairan
§ Meninggikan daerah yang cedera kecuali ada kontra indikasi
§ Observasi tanda-tanda iskemik ekstremitas tiba-tiba misalnya penurunan suhu, peningkatan nyeri.
§ Lakukan kompres es pada daerah sekitar fraktur pada saat terjadi bengkak.
b. Kolaborasi
- Pemeriksaan laboratirum lengkap
- Pemberian cairan infus sesuai indikasi
- Pemeriksaan radiology
- Perekaman elektro kardiogram
- Pemberian obat-obatan sesuai indikasi
5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan :
a. Peningkatan afterload, iskemis miocard
b. Gangguan kontraktilitas miocard
c. Perubahan struktur organ
Tujuan : sirkulasi miocard dalam batas normal
Kriteria hasil :
- Nadi perifer teraba dan kuat
- Herar rate 60 – 100 / menit
- Suara jantung normal
- Hasil elektro kardiogram dalam batas normal
- Tidak ada deviasi trachea
- Vena jugularis tidak terjadi peningkatan
- Kulit normal : hangat dan kuning
- Tingkat kesadaran membaik (cm)
- JVP 5-10 cmh20
Intervensi :
a. Mandiri
§ Observasi tanda-tanda vital
§ Beri posisi yang nyaman
§ Auskultasi nadi avikal, kaji frekuensi, irama jantung
§ Palpasi nadi perifer
§ Kaji adanya pucat atau akral dingin
§ Kaji pengisian kapiler
§ Observasi intake dan output
b. Kolaborasi
- Pemberian O2
- Pemberian infus sesuai indikasi
- Pemberian obat-obatan sesuai indikasi
- Rekam EKG pemeriksaan laboratorium darah
6. Nyeri berhubungan dengan :
a. Iskemik jaringan
b. Sumbatan arteri koronaria
c. Menurunnya aliran darah miocard
d. Konsumsi oksigen meningkat
Tujuan : pemenuhan kebutuhan O2 pada miocard terpenuhi
Kriteria hasil :
- Menurunnya derajat nyeri baik daripada respon verbal maupun pengukuran skala nyeri.
- Hilangnya indikator fisiologi nyeri : takhikardia (-), takipnoe (-), diaporesis (-), tekanan darah normal
- Hilangnya tanda-tanda non verbal karena nyeri : tidak meringis, tidak menangis, mampu menunjukkan posisi yang nyaman
- Mampu melakukan pemerintah yang tepat.
Intervensi :
a. Mandiri
§ Kaji karakteristik nyeri dengan PQRST
§ Bantu melakukan teknik relaksasi
§ Batasi aktivitas
b. Kolaborasi
- Pemberian O2
- Perekaman EKG
- Pemberian therapi sesuai indikasi
- IVFD sesuai indikasi
7. Volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan
- Pengeluaran yang berlebih
- Pemasukan cairan yang kurang
- Perdarahan eksternal maupun internal
- Peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah
Tujuan : kebutuhan cairan dalam tubuh seimbang
Kriteria hasil :
- Tanda-tanda vital stabil dan sesuai dengan perkembangan dan usia.
- Urine output 1 ml/kgBB/jam
- Nadi perifer teraba besar dan kuat
- Tingkat kesadaran membaik
- Warna kulit normal, hangat dan kering (tidak lembab)
- Nilai hematokrit 30 %/dl. Hemoglobin 12-14 gr/dl atau lebih
Intervensi :
a. Mandiri
o Kaji tanda-tanda vital tiap 1 jam
o Monitor intake dan output cairan
o Kaji adanya tanda-tanda dehidrasi (haus, akral dingin, kelelahan, nadi cepat)
o Kaji perubahan turgor kulitr, membran mukosa dan cafilary refill
o Anjurkan pasien untuk banyak minum 2000-2500 cc per hari
o Siapkan alat tekanan vena sentral / CVP bila diperlukan
o Monitor CVP
b. Kolaborasi
- Lakukan pemasangan infus line sebesar 2 jalur
- Berikan cairan sesuai order (RL)
- Bila terjadi perdarahan hebat berikan cairan koloid dan darah.
- Pemasangan CVP bila diperlukan
8. Gangguan perfusi cerebri berhubungan dengan :
a. Penyempitan pembuluh darah serebral
b. Peningkatan tekanan vaskuler
Tujuan : gangguan perfusi cerebri dapat diatasi
Kriteria hasil :
- GCS 14-15
- Tanda-tanda vital dalam batas normal sesuai dengan perkembangan usia.
- Pupil : ukuran (N), bereaksi terhadap cahaya.
- Tanda-tanda
gejala tekanan intra cranial (TIK) meningkat tidak ada, tidak
didapatkan gejala : nyeri kepala hebat, muntah proyektil, lethargi,
gelisah, perubahan orientasi atau penurunan kesadaran.
- AGD dalam batas normal : PaO2 80-100 mmHg, Sat O2 > 95 %, PacO2 35-45 mmHg, pH 7,35-7,45
- Kemampuan menggerakkan leher baik sesuai dengan aligment
Langganan:
Postingan (Atom)